Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) adalah lembaga pemerintah di Indonesia yang bertanggung jawab untuk mengawasi peredaran obat dan makanan di dalam negeri. Sejarah BPOM dimulai dari pembentukan berbagai badan yang bertujuan untuk menjamin keamanan dan kualitas produk-produk konsumsi masyarakat. Berikut adalah penjelasan singkat mengenai sejarah BPOM:
- Awal Pembentukan: Sebelum BPOM terbentuk, fungsi pengawasan obat dan makanan dilakukan oleh berbagai instansi yang berbeda. Pada tahun 1936, Pemerintah Hindia Belanda mendirikan laboratorium untuk mengawasi mutu obat dan makanan.
- Era Pasca Kemerdekaan: Setelah Indonesia merdeka, fungsi pengawasan ini dilanjutkan oleh Kementerian Kesehatan. Pada tahun 1951, didirikan Lembaga Farmasi Nasional yang kemudian berubah menjadi Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan.
- Pembentukan BPOM: Pada tanggal 8 Januari 2001, berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 166 Tahun 2000, BPOM resmi dibentuk sebagai lembaga pemerintah non-departemen yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden. Tujuannya adalah meningkatkan efektivitas pengawasan obat dan makanan yang beredar di masyarakat.
- Peran dan Fungsi: BPOM memiliki peran penting dalam memastikan bahwa produk obat dan makanan yang beredar di Indonesia aman, berkhasiat, dan bermutu. Tugasnya meliputi pengawasan, pengujian, dan pemberian izin edar, serta sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai produk yang aman.
- Pengembangan dan Inovasi: Seiring perkembangan zaman, BPOM terus meningkatkan kapasitas dan kapabilitasnya dengan mengadopsi teknologi baru, membentuk kerjasama internasional, dan memperkuat regulasi untuk menjawab tantangan globalisasi serta meningkatkan perlindungan konsumen.
BPOM berkomitmen untuk melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin bahwa semua produk obat dan makanan yang beredar di pasar lokal aman untuk dikonsumsi.
BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) Juga Membantu Banyak UMKM Indonesia Terus Maju
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memiliki peran penting dalam mendukung pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia. BPOM membantu UMKM dengan memberikan bimbingan dan pendampingan untuk memastikan produk yang dihasilkan memenuhi standar keamanan dan kualitas. Ini termasuk pelatihan tentang cara memproduksi makanan dan obat-obatan yang aman serta cara mengurus izin edar produk. Dengan dukungan ini, UMKM dapat meningkatkan daya saingnya di pasar lokal maupun internasional. Selain itu, BPOM juga sering mengadakan program kemitraan dan sosialisasi untuk memperkenalkan regulasi terbaru yang harus dipatuhi oleh UMKM. Dengan demikian, BPOM memainkan peran kunci dalam membantu UMKM Indonesia untuk terus maju dan berkembang.